Sendiri

Written as a part of promotional content for the song ‘Sendiri’ by T. Rucira.

You Must Be Real Bored
1 min readJan 21, 2021

Di sebuah jalan setapak berbatu di suatu desa pinggir danau, bunga-bunga berbaris tertib di tepinya seperti mengantar setiap orang yang melewati.

Di situ pula ada aku.
Sebuah botol plastik bekas, menyusup di antara ranting-ranting semak yang saling dempet namun tak berebut.

Sebenarnya aku tidak ingin ada di sini. Di sini semuanya harum, cerah — hijau, merah, ungu. Berbeda denganku.

Maka itu aku malu. Maka itu aku sembunyi.
Menarik diri lebih dalam ke semak-semak mendekati dasar. Sambil mengintip sesekali, bila saja yang melewati jalan itu adalah pemilikku, maka aku akan melompat setinggi-tingginya.

Aku ini beruntung. Setelah dipakai, teman-temanku kebanyakan berakhir di tempat sampah, bersama kulit pisang dan puntung rokok.

Tapi pemilikku berbeda. Seorang buruh cuci dengan rambut keriting dan tawa yang manis sekali. Anaknya juga lucu. Ia datang dari kota dekat desa ini.

Setelah minuman rasa kola di dalamku habis, ia mencuciku lagi, lalu diisinya dengan air mineral. Setelah meminum airnya habis, ia cuci aku lagi, lalu aku diisinya dengan air dicampur sabun pencuci piring. Dan masih banyak lagi yang lain, yang pernah ia percayakan kepadaku. Aku ini andalannya.
Pemilikku berbeda, ia setia.

Ia pasti kembali untuk mencariku, aku tahu dia tidak sengaja menjatuhkanku di sini. Aku hanya perlu tunggu.

--

--

You Must Be Real Bored
0 Followers

And I’m sorry because this won’t help.